MERAIH HIDUP BERKAH, SUKSES, DAN BAHAGIA

MERAIH HIDUP BERKAH, SUKSES, DAN BAHAGIA

Amalkan 7 Sunnah rasulullah SAW. Tujuh sunnah Rasulullah yang perlu di jaga dan di amalkan ialah:

  1. Senantiasa Kekalkan Wudhu

Wudhu adalah salah satu cara untuk menyuscikan diri dari hadas kecil. Orang yang menjaga wudhunya akan disayangi oleh Allah.

Kata khalifah Ali bin Abu Thalib : “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah.”

  1. Istigfar Setiap Masa

Istigfar ialah memohon keampunan dari allah atas segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan dan berjanji kepada Allah tidak akan mengulangi kesalahan tersebut.

Allah SWT berfirman :” Dan Allah tidak sekali-kali akan menyiksa mereka, sedang Engkau (Wahai Muhammad) ada di antara mereka; dan Allah tidak akan menyiksa mereka sedang mereka beristigfar (meminta ampun). (Al-Anfal : 33)

  1. Membaca Al-Qur’an Sebelum Terbit Matahari

Membaca Al-Qur’an merupakan salah satu sunnah Rasulullah terutamanya membaca Al-Qur’an pada waktu sebelum terbitnya matahari. Jadikan Al-Qur’an sebagai panduan hidup dan jangan dijadikan Al-Qur’an sebagai bacaan bacaan sahaja. Jadikan Al-Qur’an sebagai bacaan, panduan dan membudayakan Al-Qur’an dalam setiap perkara dalam kehidupan kita.

Allah SWT berfirman : “ Sesungguhnya Al-qur’an ini memberi petunjuk ke jalan yang amat benar (agama Islam), dan memberikan berita yang mengembirakan orang-orang yang beriman yang mengerjakan amal-amal sholeh. Bahwa mereka beroleh pahala yang besar. (Al-Isra : 9)

  1. Solat Jamaah di Masjid

Solat yang lebih baik adalah solat berjamaah di masjid, karena pahala orang yang solat berjamaah di masjid sangat besar dan pahalanya dihitung pada setiap langkahnya ke masjid dan ia juga akan mempeeoleh pahala berjamaah sebanyak 27 pahala.

Nabi Muhammad SAW bersbda : “Sungguh, alngkah ingin aku menyuruh (para sahabat) melakukan solat, dan aku suruh seseorang untuk mengimaminya, kemudian aku pergi Bersama beberapa orang yang membawa beberapa ikat kayu api menjuju (rumah) orang-orang yang tidak ikut solat berjamaah, untuk membakar rumah mereka dengan api.

  1. Melakukan Solat Dhuha

Solat Sunat Dhuha adalah solat yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya, karena solat sunat Dhuha ini banyak kelebihannya. Diantara kelebihan ialah pintu rezeki dibuka dan dimurahkan  rezeki. Waktu solat sunat Dhuha ialah dari naik matahari sampai sepenggalah dan berakhir di waktu matahari tergelincir.
Rasulullah SAW pernah bersabda : “Pada tiap-tiap pagi lazimkanlah atas tiap-tiap ruas anggota seseorang kamu bersedekah : tiap-tiap tiap-tiap tahlil satu sedekah, tiap-tiap takbir satu sedekah, menyuruh berbuat baik satu sedekah, dan cukuplah (sebagai ganti) yang demikian itu dengan mengerjakan dua rakaat solat Dhuha. (HR Al-Bukhari dan Muslim).

  1. Solat Tahajjud

Solat Tahajjud ialah solat apabila terjaga daripada tidur malam. Sebai-baiknya 1/3 malam yang terkhir yaitu dalam lingkungan jam 3 atau 4 pagi. Jumlah rakaat sekurang-kurangnya 2 rakaat. Di antara fadhilhnya :

  1. Mendapatkan perlindungan Allah dan menampakkan kesan ketaatan di wajahnya.
  2. Dikasihi oleh para ahli ibadah dan orang mukmin.
  3. Percakapannya hisab ke atasnya.
  4. Dimudahkan hisab ke atasmya.
  5. Mendapat catatan amal dari tangan kanannya.

Allah SWT berfirman : “Dan bangunlah pada sebahagian dari waktu malam serta kerjakanlah sembahyang tahajjud padnya, sebagai sembahyang tambahan bagimu; semoga Tuhanmu membangkit dan menempatkanmu pada hari akhirat di tempat yang terpuji. (Al-Isra : 79 )

  1. Senantiasa Bersedekah

Sedekah ialah seseorang itu mengorbankan sedikit hartanya untuk diberikan kepada orang yang memerlukan dengan hati dan perasaan yang ikhlas karena Allah. Bagi orang yang rajin bersedekah, Allah akan gandakan setiap sedekahnya dengan rezeki yang melimpah.

Allah SWT berfirman : “Dan jangan sekali-kali orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (dilehernya) pada hari kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah maha teliti atas apa yang kamu kerjkan.” (Q.S Ali Imran 180).

Referensi :
Mutiara Kisah Dan Nasehat Untuk Keselamatan Dunia Akhirat.

“TANDA-TANDA DATANGNYA MAUT”

A. Utusan Sebelum Datangnya Kematian

Diceritakan bahwa para Nabi bertanya kepada malaikat maut “Apakah kamu mempunyai utusan yang memberi peringatan kepada manusia agar mereka bersiap-siap menerima kedatanganmu?” Malaikat maut menjawab,” aku telah memberi peringatan kepada manusia dengan mengirim utusan yang sangat banyak, di antaranya;

1. Tenaga yang sudah melemah,

2. Penyakit,

3. Uban yang mulai tumbuh,

4. Usia yang sudah tua,

5. Serta berubahnya pendengaran dan penglihatan.”

Apabila orang itu belum juga bertobat, padahal aku telah mengirm utusan-utusan yang banyak kepadanya. Maka ketika aku mencabut nyawanya, akan kukatakan kepadanya, “Bukankah aku telan mengirimkan kepadamu setelah datang para rasul dan memberikan peringatan kepadamu setelah datang pemberi peringatan? Aku adalah utusan pemberi peringatan terkahir.”

Selama matahari tetap terbit dan terbenam maka malaikat maut selalu berseru. “Wahai orang-orang yang berumur empat puluh tahun, ini saat bagi kalian untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, karena pikiran serta kekuatanmu masih kuat. Wahai orang-orang yang berumur lima puluh tahun, waktu menua telah dekat. Wahai orang-orang yang beruur enam puluhu tahun, engkauu telah lupa dengan siksaan dan tidak mengindahkan panggilan maka tidak seorang pun yang akan menjadi penolongmu.”

“Dan apakah kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir dan apkah tidak datang kepadamu pemberi peringatan!’ (QS. Fathir:37)

Dari Abu Huairah, Raslullah Saw bersabda, “Allah memberikan kemudahan kepada seseorang dengan menangguhkan ajalnya hingga berumur enam puluh tahunn. Kemudahan paling besar yang diberikan Allah kepada Bani Adam adalah mengutus para rasul untuk menyempurnakan ajaran agama.”

“Dan kami tidak akan mengazab sebelum kami mengutus seorang Rasul. (QS. al-Isra: 15)

Diceritakan bahwa malaikat maut datang menemui Nabi Daud, dan ketika

Bertemu Nabi Daud bertanya, “Siapakah engkau?”

            Malaikat maut berkata, “Tidak ada seorang pembesar yang aku takuti, tidak ada satu benteng yang sanggup mencegahku dan tidak ada seorang pun yang bias menyuapku.”

            Nabi Daud kemudian berkata, “Jadi engkau adalah malaikat mau?”

            Malaikat mau menjawab “Benar”

            Daud kemudian berkata, “Mengapa engkau mendatangiku sedangkan aku masih belum siap.”

            Malaikat maut lalu bertanya, “Di mana si fulan temanmu itu? Di mana tetanggamu si fulan?”

            Daud menjawab, “Dia telah meninggal!’ Malaikat mau berkata, mereka merupakan peringatan bagimu agar kamu siap menghadapi mati.”

            Al-Amari berkata, “Demam merupakan utusan kematian, maksudnya mengingatkan kita tentang adanya kematian.”

          Ad juga yang berkata, “Kematian keluarga, sahabat, karib kerabat serta keluarga merupakan peringatan untuk kita di setiap waktu,”

            Usia 60 merupakan peringatan yang penghabisan, karena pada usia ini takdir Allah telah mendekati seseorang. Sudah saatnya seseorang pada usia ini menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan bersiap menerima takdir serta perjumpaan Allah SWT.

Selanjutnya..
B. Dua Pemberi Peringatan.

Dreams (part 11)

Cerita Sebelumnya…

“Drun keur naon ? ” kata si pak rt.

“Eh pak rt, lagi pusing mikirin biaya buat cita-cita badrun” sambil memalingkan wajah dari pak rt dan memandangi ladang.

Lalu pk rt bertanya “Emang cita-cita kamu apa drun?”

Badrun menjawab “Badrun ingin jadi pilot pak ” sembari nyengir senang dia, “Tapi badrun lagi pusing mikirin biaya hidup untuk kuliah” muka badrun mulai resah memikirkan hal itu.

Lalu pak rt menjawab “Rezeki udah di atur drun kamu harus berusaha mencari jalan bukannya malah meratapi keadaan drun” kata pak rt. Kemudian pak rt memberi tahu badrun “pak rt punya kenalan di Jakarta dia berjualan dan mempunyai bisnis lumayan bagus, mungkin nanti bisa membantumu soal tempat tinggal dan biaya hidup mu di sana.”

“Alhamdulillah” kata si Badrun sambil cium tangan pak rt. Lanjut Badrun bertanya pada pak rt “Emang siapa kenalan pak rt itu?”

Pak rt menjawab “Itu anak mak beti kang Suheb drun.”

Ohh. Anaknya mak Beti, dalam hati Badrun berkata “Hutang ke mak beti belum bayar di lanjut sekarang nanti di Jakarta hutang hidup ke anaknya(kang Suheb) hadeuh… Sudah emak nya anaknya pula di bebani oleh ku”. “Pasti galak sama kaya emaknya nih” dalam pikirnya. Tapi demi memcapai cita-cita nya dia harus menerima tawaran pak rt.

“Tapi bapak akan tanya dulu ke kang Suheb drun gimana?”

Badrun menjawab “Baiklah pak, semoga Badrun bisa di terima kehadirannya oleh kang Suheb.” Dengan perasaan harap cemas Badrun berterimakasih kepada pak rt sudah memberikan solusi kepadanya.

Setelah selesai percakapan keduanya Badrun Bertanya “Btw pak rt mau kemana?” tanya badrun dengan wajah penasaran.

Pak rt baru ingat bahwa dia mau mendatangi kakek dan nenek Badrun untuk mengatakan bahwa Ayah dan ibu Badrun akan pulang. “Ehh karek inget drun untung papangih jeung maneh di die, mana emak jeung abah drun?”

Badrun penasaran kepada pak rt kenapa nyari si emak jeung si abah “Aya kaperyogian naon pak rt milari si emak jeung si abah? Hayu ku Badrun di jajapkeun ka si ema jeung si abah” Bicara dengan sopan tidak biasanya, yang biasa sedikit nyeleneh kata-katanya mungkin karena senang telah di beri solusi dari pak rt.

“Nanti aja drun pas ketemu emak sama si abah.” Setelah pak rt bertemu dengan emak dan abah Badrun lalu pak rt bicara “Bah, Budak abah bade mulang kamari nga wa.” Eh nu bener kata si emak jeung si abah? “Bener bah” kata pak rt dengan santai.

Mereka bertiga senang sekali karena ayah ibu Badrun akan pulang. Lalu mereka pulang ke rumah.

Ketika selesai Sholat magrib Badrun bertemu dengan Satria anak kyai dari kampungnya itu. “Eh drun katanya kamu di bolehen kuliah di Jakarta sama emak abahmu?”

Badrun menjawab sambil semberingah “Iyah Sat doain ya semoga kita sukses.”

“Iyah drun, jangan lupakan temanmu ini bela nanti kau sukses. Tapi drun, jadi pilot kan besar tanggung jawabnya, bawa orang banyak?” Kata sakti sambil duduk melihat langit bersama Badrun.

Badrun menjawab dengan tersenyum, “Tentu tidak Sat. Dari itulah Sat aku ingin berlajar dengan sungguh-sungguh agar ilmu yang aku dapatkan berguna untuk cita-citaku ini, untuk menghindari kesalahn dan kecerobohan.”

Satria berkata, “Baiklah drun semoga kamu bisa menggapai cita-citamu.”

Keesokan Harinya.

Cerita Selanjutnya…

AMALAN-AMALAN DI BULAN RAJAB YANG JATUH PADA HARI SELASA, 25 FEBRUARI 2020

RAJAB diambil dari kata “tarjib” yang berarti “pengagungan”. Ada ulama juga mengatakan RAJAB artinya “Ashab” yang berarti “mengalir/menuang”, kenapa demikian karena di bulan RAJAB mengalirnya Rahmat Allah bagi orang-orang yang bertaubat.

DALAM buku “Lathâ`ifu al-Ma’ârif fîmâ limawâsim al-‘Âm min al-Wadzâ`if” (1999: 234), Ibnu Rajab al-Hanbali menukil gambaran menawan dari ulama terkait bulan Rajab, Sya’ban dan Ramadhan. Di antaranya adalah apa yang diutarakan oleh Abu Bakar al-Warraq al-Balkhi rahimahullah, dan sebagian ulama lainnya.

“Bulan Rajab,” tutur Abu Bakar al-Balkhi rahimahullah, “adalah bulan bertanam. Sedangkan Sya’ban adalah bulan pengairan tanaman. Adapun Ramadhan adalah bulan panen tanaman.” Bila diperhatikan secara saksama, apa yang dianalogikan olehnya begitu menawan.

Ulama juga berkata, “Bulan rajab bulan untuk menanam, sya’ban untuk menyiram, ramadhan untuk memanen.

InsyaAllaah 1 Rajab jatuh pada hari Selasa 25 Februari 2020, maka malam awal bulan rajab adalah hari senin malam selasa tanggal 01/Rajab/1441H.

Diantara amalan yang baik dilakukan pada bulan Rajab (Bulan Haram/Mulia) :

  • Puasa.
  • Istighfar.
  • Do’a.

Di anjurkan banyak do’a terutama pada malam pertama bulan rajab

قال صلى الله عليه وسلم : خمس ليال لاترد فيه الدعاء: اول ليلة من رحب، وليلة النصف من شعبان، وليلة الجمعة، وليلة الفطر وليلة النحر.
(اخرجه السيوطى رحمه الله تعالى فى الجامع)

Di bulan rajab ini marilah kita menanam kebaikan sebanyak-banyaknya, Bertaubat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’aala dan meninggalkan maksiat agar kita mendapatkan Ridho-Nya

1. Doa ketika masuk bulan Rajab

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَـعْبَانَ وَبَلِّـغْنَا رَمَضَانَ

Artinya : *”Yaa Allah berkahilah kami dibulan Rajab dan Sya’ban, serta perjumpakanlah kami dengan bulan Ramadhan”.*

2. Berpuasa dibulan Rajab

Fadhilahnya:
قال رسول الله: من صام ثلا ثة ايام
من شهر حرام كتب له ثواب عباده تسعمائة سنة
Artinya, *”Barangsiapa berpuasa dibulan haram selama tiga hari maka dituliskan baginya pahala ibadah sebanyak 900 tahun.”*

Fadilahnya yang lain :
Barangsiapa yang berpuasa
1 hari dalam keadaan beriman dan semata-mata karena Allah maka wajib baginya ridho Allah,
2 hari para penduduk langit dan bumi tidak bisa mensifatkan keutamaan dan kemuliaannya,
3 hari dijaga dari bala’ dunia dan akherat,
7 hari akan di tutup baginya 7 pintu neraka,
8 hari akan di bukakan baginya 8 pintu syurga,
10 hari tidak akan meminta seseorang hamba suatu permintaan kecuali Allah akan kabulkan doanya,
15 hari Allah ampuni dosanya yang telah lalu, dan akan Allah ganti keburukannya dengan kebaikan, dan Allah tambah lagi pahalanya.

Lafadz Niat puasa sunnah rajab :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ ت
“Artinya: Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT.”

3. Membaca Istighfar.
Doa dibaca pagi dan sore di bulan rajab (70×)

ّرب اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ 70×

Fadhilahnya : *” Barangsiapa yang membaca Istighfar sebanyak 70× dibulan RAJAB maka niscaya kulitnya tidak akan disentuh oleh Api Neraka.*

Ulama berkata, *”Rajab adalah bulan untuk kita memperbanyak istighfar, sya’ban bulan untuk memperbanyak shalawat, ramadhan bulan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an.”*

Maka dari itu perbanyaklah Istighfar dibulan yang mulia ini mintalah ampun kepadaNya.

4. Doa dibaca antara Dzuhur dan Ashar dibulan rajab (70×)

اَسْـتَغْفِرُ الله َ الْعَظِيْمَ الَّذِي لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ، تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ مَوْتًا وَلاَ حَيَاةً وَلاَ نُشُوْرًا

5. Dibaca pada 10 hari yang pertama bulan rajab (100×)

سُـبْحَان الله الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ

Dibaca pada 10 hari yang kedua bulan rajab (100×)

سُـبْحَانَ الله ِ اْلأَحَدِ الصَّمَدِ

Dibaca pada 10 hari yang ketiga bulan rajab (100×)

سُـبْحَان الله الرَّؤُوْفِ

6. Membaca “Sayyidul Istighfar” (3× Pagi dan Sore)

اَللَّهُم َّ أَنْتَ رَبِّيْ لآ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْـتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّه لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنت

7. Membaca.

اَحْمَدُ رَسُوْلُ اللّٰهِ ، مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللّٰهِ × ٣٥

(Dibaca 35× pada Hari Jum’at terakhir bulan Rajab saat Khotib diatas mimbar)

(Amaliyah Ijazah Guru Mulia Al Habib Ahmad Bin Abu Bakar Bin Ali Bin Al Imamul Qutbh Ghoust Al Habib Abu Bakar Assegaf Gresik)

*Fadhilahnya*
“Barangsiapa yang mengamalkannya, maka tidak akan terputus uang di tangannya ditahun itu (diberi kejembaran rizki uang)”.

8. Berdo’a.

قال رسول الله: خمس ليال لا ترد فيهن الدعوة اول ليلة من رجب، وليلة النصف من شعبان، ليلة الجمعة، ليلة الفطر، ليلة النحر

Artinya, *”Lima malam yang tidak ditolak didalamnya do’a awal malam Rajab, malam Nisfu Sya’ban, malam Jum’at, malam Idul Fitri, malam Idul Adha”.*

Referensi :

https://www.ketikahatibicara.com

📚 Sumber : Kitab Mukasyifatul Qulub, Kanzun Najah & Durratun Nasihin dll.

MENJAUHI HARI RAYA MUSUH-MUSUH ALLAH

Iman Al-Baihaqi meriwayatkan denan isnad shihnya Abi Usamah, ia berkata bahwa kami telah diceritakn oleh Aun dari Abil Mughirah dari Abdullah bin Amr, ia berkata,

Barangsiapa yang berdiam di negeri Ajam(non-Islam), dan melakukan upacara Nairuz dan festival meraka, serta menyerupai pola hidup mereka hingga meninggal dunia dalam keadaan seperti itu, maka dia akan dikumpulkan bersma mereka pada hari kiamat.”
(HR al-Baihaqi)

            Iman al-Baihaqi mengatakan bahwa riwayat ini menunjukan dibencinya mengkhususakn suatu hari untuk upacara seperti itu yang tidak dikhususkan oleh syara’. Umar ibnul Khathtahab r.a melarang berbicara dengan bahsa mereka dan masuk geraja mereka pada hari raya itu meskipun hanya semata-mata masuk, maka bagaimana kalau melakukan seperti mereka, atau melakukan suatu yang menjadi tuntunan agama mereka?

            Bukankah menyetujui mereka dalam suatu amal- melakukan perbuatan seperti mereka itu lebih besar dapirada menyetujui mereka dalam bahasa (berbicara dengan Bahasa mereka)? Atau, bukankah melakukan suatu amalan yang merupakan bagian-bagian dari perayaan (hari raya) mereka lebih besar daripada sekedar masuk geraja mereka pada hari raya mereka? Apabila kemurkaan Allah ditimpakan kepada mereka, maka bukanlah orang yang turut serta melakukan amalan itu berarti memosisikan dirinya untuk mendapatkan siksaan Allah?

            Pernyataan ini mengandung pengertian bahwa beliau manganggap orang itu kafir karena turut serta dalam seluruh urusan mereka. Juga, beliau menganggap bahwa tindakan itu merupakan dosa besar yang dapat mengakibatkan yang bersangkutan masuk neraka, meskipun pengertian pertama itu merupakan lahir lafal. Maka, turut serta pada sebagainya sudah merupakan maksiat, karena kalau yang demikian itu tidak berdampak, maka yang bersangkutan dikenai siksaan, maka tidak boleh menjadikan siksaan itu sebagai balasan bagi perbuatan. Oleh karena yang mubah itu tidak disanksi, dan menceka sebagian tindakan itu tidak disyaratkan bagi sebagian lagi, karena pembagian apa uang disebut itu menghendaki celaan tersendiri.

            Al-Khallal berkata di dalam Jami’nya, Bab “Dibencinya Kaum Muslimin Keluar (Ikut serta) pada Hari raya Kaum Musyrikin”, dan beliau menyebut riwayat dari Muhna, ia berkata, “Saya pernah bertanya kepada imam Ahmad tentang menghadiri perayaan-perayaan yang berlaku di daerah kami Syam seperti Thur Yabur, Dair Ayyub, dan sebaainya, yang orang orang muslim menyaksikannya, datang ke pasar-pasar yang di sana di perjual belikan kambing, sapi , gandum, tepung terigu, dan lain-lainnya. Kaum Muslimin hanya masuk ke pasar untuk membeli dan tidak masuk ke gereja merea. “Lalu Imam Ahmad menjawab,”Apakah tidak masuk gereja, dan mereka hanya datang ke pasar, maka tidak mengapa.”

            Imam Ahmad rahimahullah hanya memberi rukhshah (keringanan) untuk datang ke pasar dengan syarat tidak memasuki gereja.

SENYUMLAH

            Dalam Islam, senyum merupakan bentuk ibadah yang berpahala. Sehingga sangat dianjuran untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

            Rasulullah SAW bersabda,”Tersenyumlah ketika bertemu dengan saudara kalian, adalah termasuk ibadah.”(HR Iman Turmudzi, Ibn Hibban dan Al Baihaqi)

Sebagai makhluk sosial, manusia perlu menunjukan sekap ramah tamah di dalam keluarganya, di tengah-tengah masyarakat, dan dalam lingkunngan mana pun ia berada. pada dasarnya, sikap ramah merupakan pernyataan sikap kasih sayang terhadap orang lain.

Dr. Samuel Smiles, cendikiawan asal Inggris, menulis,
“Perilaku baik dan keseimbangan emosi berpengaruh pada perkembangan dan kebahagiaan, sebagaimana juga kekuatan dan naluri yang lainnya. Sesungguhnya, kebahagiaan seseorang sangat terkait pada kasih sayang dan perilaku yang baik.

            Wujud keramah tamahan sejati adalah perhatian terhadap orang lain. Semua orang dapat memiliki karena perhatian  terhadap orang-orang tersebut itu adalah buah dari sikap wajah yang riang gembira, bicara yang manis dan lemah lembut, sikap yang sopan santun, memperhatikan dan mendahulukan kepentingan orang lain, dan sebagainya.

Nabi Muhammad saw. Bersabda,
Hai putra Abdul Muthalib, sesungguhnya kamu tidak akan mampu memuaskan manusia dengan sejumlah uang yang kau miliki, tetapi temuilah mereka dengan wajah ceria dan perilaku gembira.

Cukup jelas sekarang bahwa tingakah laku yang sopan, wajah riang gembira, berbicara dengan lemah lembut, dan memperhatikan kepentingan orang lain selalu perlu mendapat perhatiaan . Hal ini mengajarkan pada kita tentang rasa hormat terhadap diri sendiri, hormat akan keluhan manusia sebagai manusia, perhatian setiap orang dalam hubungan dunia usaha. Sikap tidak ramah-tamah terhadap semua orang adalah merupakan suatu kegagalan dan kerugian.

Adapun beberapa manfaat tersenyum bagi kesehatan

  1. Senyum membuat sesorang lebih menarik Secara tidak sadar senyum bias membuat orang lebih menarik karena ada factor daya taruk tertentu dan membuat seseorang terlihat baik disbanding mengerutkan kening, cemberut atau beringis.
  2. Senyum bias mengubah suasana hati
    Tersenyum bias mengelabui tubuh sehingga membantu seseorang mengubah suasana hatinya menjadi lebih baik. Untuk itu jika merasa sedih, cobalah untuk tersenyum.
  3. Senyum bisa menular
    Tersenyum juga tak hanya mengubah suasana hati seseorang tapi juga orang-orang disekitarnya, dan membuat hal-hal menjadi bahagia, ini karena senyum bias menular dan membawa kebahagiaan bagi orang lain.
  4. Senyum bisa meredakan stress Orang yang stress bias terlihat dari wajahnya, tapi dengan tersenyum bisa mencegah seseorang tampak letih dan Lelah. Jika stress, cobalah ambil waktu untuk tersenyum, karena bias mengurangi stress sehingga lebih mampu mengambil tindakan.
  5. Senyum meningkatkan system kekebalan tubuh
    Terseyum bias membantu system kekbalan tubuh untuk bekerja lebih baik ketika seseorang tersenyum aka fungsi imu meningkat yang membuat sesseorang merasa lebh rileks dan trhindar dari penyakit seperti flu dan pilek.

Referensi:

Gema Insani, Membuka Pintu Rezeki, hal 49.
Detikhealth, Manfaat senyum bagi keshatan.

UKHUWAH ISLAMIYAH

Tidaklah dua orang muslim berjumpa, lalu keduanya berjabat tangan, kecuali keduanya diampuni sebelum keduanya berpisah.”(H.R. Abu Daud)

MAKNA UKHUWAH ISLMAIYAH

kata ukhuwah berasal dari kata kerja akha, misalnya dalam kalimat “akha fulanun shalihan”, (Fulan menjadikan Shalih sebagai saudara). Makna ukhuwah islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan Akidah.

Hakekat Ukhuwah Islmiyah:
1. Nikmat Allah (Q.S. 3 :103)
2. Perumpamaan tali tasbih (Q.S. 43 :67).
3. Merupakan arahan Rabbani (Q.S. 8 : 63).
4. Merupakan cermin kekuatan iman (Q.S. 49 : 10).

Tokoh Islam “Muhammad bin Abdullah”

Muhammad bin Abdullah adalah pembawa risalah, pembangun umat, dan pendiri sebuah kedaulatan negara. Dia menyampaikan risalahnya di kota Mekah pada tahun 610 Masehi. Hingga hari ini, risalahnya telah diikuti oleh sepertujuh penduduk dunia, terdiri atas berbagai ras. Bahkan, suatu pemerintah kecil yang dia dirikan di kota Madinah-yang pengaruhnya kemudian menyebar ke seluruh pelosok Jazirah Arabia sebelum dia meninggal dunia hingga satu abab setelah ini-menjadi sebuah imperium besar pada abad pertengahan.

Selama dua puluh tahun, dia mampu menyingkirkan semua bentuk kerusakan itu, menyatukan suku-suku yang terpecah -belah menjadi bangsa Arab yang bersatu, dan meletakkan keimanan sebagai pengikat tali persaudaraan antara seorang Muslim dengan saudaranya.”Sesungguhnya orang Mukmin itu bersaudara”.

Menurut ajaran agama yang dibawanya, manusia bertindak sebagai wakil kekayaan dan harta bendanya. Bahkan, orang fakir juga memiliki hak dalam harta kekayaan tersebut.
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang baik tidak mendapatkan bagian. (Q.S. 51:19).

Nabi Muhammad meletakkan kembali berhala-berhala ke tempat asalnya, ke dalam tanah dan mengajak kembali kaumnya untuk menyembah Tuhan yang tiada sekutu baginya, di atas bumi, langit, dan semua materi yang ada. Dia mengembalikan hak-hak kaum wanita yang terampas pada zaman jahiliyah. Menurutnya, wanita memiliki hak yang sama dengan laik-laki dalam menjalankan ibadah, melakukan kegiatan sosial, dan dalam hal-hal lainnya.

Nabi Muhammad tidak pernah membedakan antara bangsa Arab dan bukan Arab, antara yang kaya dan yang miskin, antara yang putih dan yang hitam, antara satu golongan dengan golongan lainnya, atau pun antara Timur dan Barat. Nabi Muhammad tidak pernah terpengaruh dengan ras dan kebangsaan ketika menyampaikan ajarannya, dan juga tidak dipengaruhi oleh aristokratisme. Ajarannya mengajarkan bahwa manusia adalah bersaudara : prang putih adalah saudara orang hitam, laki-laki adalah saudara perempuan, orang kaya adalah saudara orang miskin, dan raja adalah saudara rakyat jelata.

Nabi Muhammad tidak pernah mengajarkan kepada pengikutnya yang beriman dan bertakwa untuk menjauhi dunia. Nabi Muhammad menginginkan pengikutnya menjadi suatu kekuatan untuk memberantas kejahatan serta menjadi jalan bagi kebaikan. Dia mengajari pengikutnya agar hidup harmonis dengan orang yang berada di sekitar mereka.

kemauan keras untuk menjalankan ajaran agama tidak harus menjadikan dirinya sebagai paderi yang hidup di biara-biara yang meninggalkan dunia karena mementingkan urusan agama. Nabi Muhammad menginginkan agar umatnya bertakwa kepada Allah, tetapi tidak melupakan urusan dunia mereka. Mereka boleh berdagang tetapi, tidak melupakan shalat.

Nabi Muhammad sendiri adalah sosok teladan yang paling baik dalam mitos dan realitas. dia berangan angan suatu masyarakat yang lebih baik daripada masyarakat jahiliyah yang dia sendiri hidup di dalamnya.Pada itu, ketika dia mulai melangkah dan melaksanakan angan- angan \nya , dia sangat hati-hati menerapkan ajarannya dengan kenyataan yang ada di lapangan dan tingkat budaya yang telah dicapai oleh kaumnya. Dia melihat ke depan dengan pelajaran yang telah di alami pada masa lampau. Dia sangat yakin bahwa perkembangan bertahap,perlahan dan penuh kebijakan adalah sangat penting.

Nabi Muhammad sangat berani menghadapi semua tuntutan yang diperlakukan dalam dakwahnya. Bahkan, dia pernah mengalami siksaan yang harus dihadapinya. Jika dia gagal dalam suatu langkah, dia mengambil langkah yang lain. Jika ada keluarganya yang memisahkan diri darinya, dia tidak merasa gentar. Jika tentaranya kalah dalam peperangan atas musuhnya, dia mampu mengendalikan nafsu dan kekerasan sesuai dengan kedudukannya sebagai pemimpin negara. Padahal, sejarah belum pernah menyebutkan adanya seorang pemimpin yang berhasil menaklukan sebuah kota, tetapi tidak memorak-porandakan seisi kota itu dan karena rasa dendamnya membunuhi penduduknya. Nabi Muhammad tidaklah demikian. Dia mengingatkan orang kepada ajarannya. Dia memberi petunjuk kepada jalan terbaik yang mesti dilalui untuk mencapainya. Dia sangat senang jika orang bisa melakukannya. Jika orang bisa melakukan. Jika dia pernah menyuruh nebghancurkan berhala di kota Mekah, hal itu bukan berarti bahwa orang Quraisy itu sebagai penyebab kesengsaraannya. “pergilah karena sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang terbebaskan”. Nabi Muhammad senantiasa membuka pimtu maad untuk mereka, sekaligus menjadikan mereka sebagai kekuatan anda yang berkhidmat kepada agama dan umat yang baru. Nabi Muhammad telah membuat contoh dan teladan yang sangat indah. Ia menggabungkan antara kekuatan dan kasih sayang, antara kekerasan dan ampunan. Ia senantiasa menganjurkan keharmonisan.

Kemampuannya berhasil mengendalikan urusan umatnya, sekaligus mengarahkan mereka ke arah kehidupan dunia dan suasana kerohanian umatnya yang belum pernah dicapai olah para nabi sebelumnya.

Beberapa Hal Yang Dianjurkan Ketika Mendirikan Shalat

Para ahli tasawuf mengatakn, “Ada 12.000 keutamaan shalat yang telah Allah tentukan untuk memperolehnya melalui 12 jalan. Dua belas jalan itu sangat penting untuk menyempurnakan shalat dan sangat bermanfaat untuk diri kita. Kedua belas jalan itu adalah: (1) Ilmu. Nabi saw. bersabda, “Amal yang sedikit tetapi dilakukan dengan ilmu lebih baik daripada amal yang banyak tanpa ilmu.” (2) Wudhu; (3) Pakaian; (4) Waktu; (5) Menghadap Kiblat; (6) Niat; (7) Takbiratul Ihram; (8) Berdiri; (9) Membaca Al-Qur’an; (10) Ruku’; (11) Sujud; (12) Tahiyyat. Dan kesempurnaan dari semua itu adalah ikhlas. Setiap satu jalan dari 12 jalan tersebut memiliki tiga bagian penting, yaitu:

  1. Ilmu :
    a. Mengetahui yang fardhu (rukun) dan yang sunnat secara jelas.
    b. Mengetahui jumlah fardhu (rukun) dan sunnat dalam wudhu dan sholat.
    c. Mengetahui cara syetan menggoda kita dalam shalat.
  2. Wudhu :
    a. Sebagaima kita membersihkan anggota wudhu, yang paling utama adalah kita membersihkan hati dari dengki dan hasad.
    b. Menjaga kebersihan diri kita dari perbuatan dosa.
    c. Jangan boros dalam menggunakan air dan salah dalam berwudhu.
  3. Pakaian :
    a. Diperoleh dengan cara yang halal.
    b. Suci dari najis.
    c. Sesuai dengan sunnah Rasulullah saw., yaitu tidak melebihi mata kaki dan tidak menunjukan kesombongan.
  4. Waktu :
    a. Mengetahui waktu yang tepat.
    b. Mengetahui suara adzan.
    c. Had, senatiasa memikirkan waktu shalat, jangan sampai terlewat tanpa disadari.
  5. Menghadap Kiblat :
    a. Secara zhahir badan menghadap kiblat.
    b. Hati menghadap Allah, sebab Dialah Ka’bah bagi hati.
    c. Menghadap pemilik Ka’bah sepenuhhati sebagamana mestinya.
  6. Niat :
    a. Shalat apa yang akan dikerjakan.
    b. Berdiri di hadapan Allah swt. Yang Maha Melihat kita.
    c. Merasa bahwa Allah mengetahui keadaan hati kita.
  7. Takbiratul-Ihram :
    a. Melafazhkan takbir dengan shahih.
    b. Mengankat tangan sampai ke telinga (sebagai isyarat bahwa kita mengesampingkan apa saja selain Allah ke belakang kita).
    c. Menanamkan keagungan Allah dalam hati kita seiring dengan ucapan takbir: Allaahu Akbar.
  8. Qiyam atau Berdiri :
    a. Pandangan tertuju ke tempat sujud.
    b. Betul-betul merasa sedang berdiri di hadapan Allah.
    c. Jangan mempedulikan urusan yang lain. Perumpamaan orang yang perhatiaannya ke sana ke mari di dalam shalat adalah seperti orang yang bersusah payah memohon kepada para penjaga istana untuk dapat menghadap raja. Namun, ketika ia berada di hadapan raja dan raj memberikan perhatian kepadanya, ia malah melihat ke sana kemari. Bagaimana mungkin raja akan memperhatikannya?
  9. Qira’at :
    a. Membaca dengan tartil dan tajwid yang benar.
    b. Merenungkan maknanya.
    c. Berusaha mengamalkan apa yang telah dibaca.
  10. Ruku’ :
    a. Meluruskan punggung ketika ruku’. Alim ulama berkata bahwa tiga anggota badan, yaitu kepala, punggung, dan pinggang, hendklah lurus dan rata.
    b. Jari-jari tangan kita buka dan memegang lutut dengan kokoh.
    c. Membaca tasbih dengan penuh ras ta’zhim.
  11. Sujud :
    a. Letakan tangan sejajar dengan telinga.
    b. Menegakkan siku-siku tangan.
    c. Membaca tasbih dengan penuh rasa ta’zhim.
  12. Qa’adah atau Duduk :
    a. Menegakkan telapak kaki kanan dan menduduki telapak kaki kiri.
    b. Membaca do’a tasyahud sambil meresapinya, karena di dalamnya mengandung salam kepada Nabi saw. Dan terdapat do’a untuk saudara- saudara muslim dan para malaikat.
    c. Ketika mengucapkan salam ke kiri dan ke kana diniatkan untuk seluruh kaum muslimin.

Cara menghadirkan ikhlas ketika shalat, antara lain:
1. Shalat semata-mata untuk memperoleh keridhaan Allah Swt.
2. Menyadari bahwa shalat kita adalah taufik dari Allah Swt.
3. Mengharapkan pahala.

FATIMAH AZ-ZAHRA RA

Kita terlalu sibuk dengan hari vaelntine tahun ini hingga kita lupa bahwa tangal 14 Februari 2020/20 Jumadil Akhir 1441. Adalah hari lahir putri tercinta baginda Nabi Muhmmad saw yaitu Fatimah Az-zahra. Fatimah yang berarti berseri ‘, begitulah nama Fatimah Az-zahra RA, putri kesayangan Rasulullah saw. Fatimah merupakan putri bungsu Nabi Muhammad saw dan Khadijah binti Khuwailid RA. Kelahiran Siti Fatimah Az-zahra ini salah satu peristiwa penting yang terjadi di bulan Jumadil Akhir.

Kelahiran Fatimah begitu dismabut gembira oleh Rasulullah. Beliau kemudiana menamainya dengan nama Fatimah dan julukannya Az-Zahra, sedangkan kuniyahnya ialah Ummu Abiha ( ibu dari bapaknya). Menurut Rizem Aizid dalam bukunya berjudul The Great Sahaba, Fatimah Az-Zahra RA juga memiliki nama lain, seperti Shiddiqiah, Zahra, Mubarakah, Radhiyah, Mardhiyah, Thahirah, Zakiyah, dan Muhaddatsah.

Fatimah juga memiliki lebih dari 30 julukan. Julukan-julukan tersebut ada dalam sifa-sifat yang telah disebutkan oleh Rasulullah saw sendiri, di antaranya, Ummul Aimmah, Ummu Abiha, Ummu Hasan, Ummul Husein, Ummul Muhsin, Batul, Haniyah, Al-Hurrah, Hashan, Haura Insiyah, Sayyidah An-Nisa al- Alamin, shabirah, Muthahharah, Syahidah, dan lainnya.

Fatimah juga termasuk 4 wanita yang di rindukan surga dalam sebuah hadist yang artinya :
“Pemuka wanita ahli surga ada empat: Maryam binti Imron, Fatimah binti Rasulillah shallalahu ‘alaihi wasallam, Khadijah binti Khuwalid, dan Asiyah.” (HR. Muslim).